Selasa, 16 Agustus 2011

Me and Ayang's Journey : The Wedding Preparation


Heloooo…ya ampun udah lama banget rasanya nggak ngisi blog lagi. Mmm kalau dilihat dari last post nya ini tahun 2010…hahahha dasar pemalas..

So what’s brought me writing again after a very long sleep? Hmm..mungkin ini lebih karena nggak tahan untuk share tentang persiapan wedding saya.

Hah? Wedding? Saya nikah? Serius? Mungkin untuk beberapa orang yang uda kenal deket sama saya, dan belum pernah saya ceritakan soal rencana ini pasti akan terkaget-kaget mendengar berita ini. Mungkin saya ceritakan sedikit sejarah saya dan calon suami saya ini.. ehem-ehem perkenalkan namanya mas Ramadhiansyah Rambe, biasa dipanggil Rambe. Saya sama si ayang ini sudah berpacaran almost 9 years hehehe, dari masih ABG gitu lah. Dikarenakan usia pacaran saya yang sudah cukup lama, pastinya sekeliling saya selalu menanyakan perihal pernikahan..Dan selama berpacaran itu kita adem ayem dan selalu senyum-senyum aja kalau ditanya hal itu, paling banter Cuma bisa bilang “Insya Allah, doain ya..” =)



Tapi sekarang saya sudah bisa menjawab kalau ada yang Tanya soal pernikahan. Walaupun tetep pake malu-malu kucing sih..”Insya Allah November..”
Orang-orang kaget lagi.. “November taun depan?”
Saya dan ayang senyum-senyum lagi “Taun ini..”
Heh?? Tercenganglah mereka semua, November kan tinggal 3 bulan lagi, padahal pas bulan lalu belum ada persiapan apa-apa kayaknya. Muncullah pertanyaan-pertanyaan berikutnya soal persiapan bla blabla.

To be honest dari sejak saya menyadari realita kehidupan di Jakarta yang berat ini, saya sudah mulai berpikir realistis tentang konsep pernikahan. Pernikahan adalah gerbang bagi sebuah pasangan untuk menyempurnakan ibadahnya dengan membina rumah tangga. Pernikahan bukanlah sesuatu yang harus dirayakan dengan gegap gempita tapi lebih kepada rasa syukur atas satu langkah yang sudah dilewati oleh pasangan pengantin tersebut. Yah pada intinya, mengingat situasi kondisi dan sebagainya saya tidak muluk-muluk dalam merencanakan pernikahan saya bila suatu saat hal tersebut terjadi.

Berawal pada keniatan untuk menghadiri Jakarta Wedding Festival Juli 2011 di JCC Senayan. Kenapa saya bilang niat, karena sejujurnya saya sudah kebelet nikah ini..bayangin 9 tahun bo'. Walau agak mepet, tapi saya sangat berharap untuk bisa menikah di tahun ini (not to mention tahun 2012 yang katanya udah mau kiamat..heheh kidding). Sebelumnya saya hanya browsing-browsing saja segala sesuatu mengenai wedding, terutama gedung karena itu yang paling dasar. Saya ingin pernikahan saya itu unik dari segi lokasi dan konsep. Pertama kali saya pingin banget nikah di BellaRossa, Kemang. Venue nya itu berkonsep gallery semi indoor/outdoor. Kalau lihat dari review-review, tempatnya itu cantikkkk banget dan pernikahannya jadi berkesan hangat. Berbekal dari itu, saya mulai mencari-cari venue dengan konsep sejenis semi outdoor atau gallery.

Ada satu lokasi yang saya temukan lagi melalui internet, yaituPuri Caping Gunung di TMII. Lokasinya di pinggir danau TMII dengan konsep semi outdoor/indoor.
Pada saat di JFW, setelah muter-muter ke sana kemari dan basa basi dengan beberapa marketing gedung yang paketnya out of budget saya, melangkahlah saya ke booth Puri Caping Gunung. Ternyata paket yang mereka tawarkan itu sudah hampir komplit, yaitu Gedung, Catering, Rias, Dekorasi, MC dan Entartainment, dan beberapa bonus tambahan. Dan harganya pun nggak terlalu mahal kok, masuklah ke budget saya dan ayang.

Dengan pertimbangan masih pikir-pikir dulu, akhirnya saya dan ayang pulang. Tetapi pas di parkiran kok kepikiran.

“Ayang, nanti hari minggu kita balik lagi ya. Kita langsung dp aja, takut ntar tanggalnya full” kata saya
“Kamu emang yakin mau di situ?” Tanya si Ayang.
“Insya Allah. Tapi janji ya ke sini lagi hari Minggu.”
“Ya kalau udah yakin, yaudah dp sekarang aja.”
Heh? Akhirnya percakapan yang terjadi setelah keluar gerbang Senayan itu diakhiri dengan memutar balik setir mobil untuk masuk lagi ke dalam JCC dan membayar dp Puri Caping Gunung.

Oke done. Puri Caping Gunung. 27 November 2011 19.00-21.00.

Dan hari itu menjadi langkah awal bagi saya dan ayang untuk merencanakan hari bahagia kami. Saya yang mulai panik karena ternyata tanggal itu nggak sampai empat bulan lagi. Sementara si ayang malah berpikir kok masih lama banget ya.. hehehe =p

Oke deh segitu dulu update dari saya. Tapi tenang saja, saya akan terus update pengalaman saya dalam mempersiapkan pernikahan hanya dalam waktu kurang dari 4 bulan. Wish us luck..
Baca Kelanjutan “Me and Ayang's Journey : The Wedding Preparation” »»

Minggu, 10 Januari 2010

Sebelum Umur Gw Bertambah...

album2 ultah1 ultah2 album1

my own album


22 Januari 1987

Pada pagi tanggal itulah gw lahir ke dunia ini. Anak pertama dari papa dan mama, cucu pertama dari keluarga mama, dan cucu ke-4 dari keluarga besar papa. Sebagai anak pertama gw tau bahwa setumpuk harapan dan doa dari keluarga berada di raga yang mungil pada saat itu.

Pratiwi Wahyu Zuriaty. Sebuah nama yang sarat akan doa. Doa bahwa kelak sang anak akan menjadi sepintar Pratiwi Sudarmono, seorang calon astronot wanita Indenesia (yang akhirnya gagal mendarat di bulan). Seorang anak, cucu, atau keturunan (zuriaty) yang merupakan pemberian dari Allah SWT.




22 Januari 1991

Umur gw waktu itu tepat 4 tahun. Gw merayakan ulang tahun gw itu di sekolah gw, TK Melur. A very beautiful birthday. Mama dan papa yang kayaknya saat itu sengaja cuti dari kantornya, datang ke TK gw membawa 3 buah kue ulang tahun dan banyak bingkisan makanan kecil untuk dibagikan ke tamn-teman TK gw. Gw berdiri di depan dan meniup lilin diiringi nyanyian “Selamat Ulang Tahun” dari teman-teman kecilku. Mamaku membantu memotong kue tart dan membagikannya ke teman-teman.

Saat gw berjalan memberikan kue ke teman-teman, gw menoleh ke belakang ke arah mama yang masih sibuk memotong kue. Wajahnya ceria dan bahagia. Anak pertamanya sudah berumur 5 tahun dan tumbuh menjadi gadis kecil yang cantik dan lucu. Dan pasti di benaknya sudah tersimpan sejuta impian bagaimana kehidupan puteri kecilnya itu ke depannya. Dalam hitungan bulan, gw tidak lagi menjadi si anak TK, tapi gw akan melangkah ke gerbang Sekolah Dasar. Jenjang sekolah yang sebenarnya untuk mengejar ilmu meraih cita.



22 Januari 1998

Ulang tahun gw yang ke 11 dirayakan di rumah baru gw di Mutiara Asgo Kampung Rambutan. Gw baru saja beberapa bulan menempati rumah baru itu. Sebuah rumah yang merupakan fasilitas yang didapatkan papaku dari kantornya. Saudara-saudara yang dari Priuk dan Cinere berdatangan untuk merayakannya. Kado-kado terus berdatangan. Ada yang isinya kaset Backstreetboys (oh migod!!),,set alat tulis, piyama, dan ada juga yang berbentuk amplop. Mama memasak makanan istimewa yang gw sudah agak lupa sih apa aja menunya.

Aki, kakek gw dari pihak mama memimpin doa untuk gw yang berulang tahun dan untuk keluarga gw yang masih dalam suasana menempati rumah baru. “Semoga ananda Pratiwi selalu diberikan kesehatan dan menjadi anak yang pintar, anak yang berbakti kepada kedua orang tua....” dan sederet doa lainnya yang diamini oleh seluruh keluarga.

Dan di rumah baru itu, keluarga gw mulai memimpikan harapan baru dan cita-cita baru. Adik-adik gw sudah tumbuh besar. Begitupun diri gw yang sebentar lagi akan melangkah ke jenjang SMP. Kebahagiaan di masa depan tampak semakin nyata bagi keluarga kami di rumah baru itu.



remaja foto-foto gw

22 Januari 2001

Usia 14 dapat dikatakan umur-umur abg yang sedang mencari jati diri. Segala hal yang baru yang dianggap keren dicoba oleh gw dan temen-temen gw di SLTP Islam PB Soedirman, kelas 3 C. Foto box, nonton di 21, hang out di PIM adalah sederetan aktivitas yang mulai kami lakukan di kala weekend pulang kegiatan ekskul. Dan ada satu kegiatan orang dewasa yang sangat ingin kami semua lakukan saat itu namun belum bisa karena kendala umur dan kenyataan bahwa pada dasarnya kita tuh anak baik-baik, kegiatan itu adalah....dugem.

Akhirnya di ulang tahun gw yang ke 14 itu, gw atas masukan dari sahabat gw merayakan ulang tahun gw itu di rumah dengan konsep : Pesta Disko!!! Seminggu sebelum party, kita semua heboh membeli baju yang kayaknya biasa dipakai orang buat ke disko, halterneck, rok mini, tube dress, dan lain-lain. Dan satu keunikan pesta gw, Girls only Boys not allowed. Alasannya simple,,malu..hehe.

Tibalah malam umur gw bertambah. Ruangan rumah gw disulap seperti tempat dugem. Kursi-kursi dipinggirkan sehingga kita bisa dance di tengah. Masing-masing dari keluarga gw punya tugasnya masing-masing. Nyokap masak di dapur, adik gw bertugas menyalakan dan mematikan musik, dan bokap gw...ngacir ke mall karena kan boys not allowed.

Pesta yang kalo dipikir-pikir nggak ada meaningnya sama sekali. Tapi mungkin satu hal yang bisa dimaknai bahwa gw dan teman-temang sudah memasuki masa-masa remaja. Dan satu hal yang syukuri bahwa keinginan gw yang aneh-aneh itu tidak ditertawakan oleh keluarga gw dan justru di support. Saat itulah gw mulai sadar bahwa Family is number one.


22 Januari 2003

Di tahun ini, mulai banyak teman-teman gw yang merayakan sweet 17. Ada yang merayakan di rumah dan ada yang menyewa cafe. Gw juga kepingin merayakannya dengan mengundang teman-teman SMA gw. Tapi waktu itu gw bukan merayakan usia sweet 17, melainkan nice 16 dan gw merayakannya di rumah.

Ulang tahun itu menjadi hal yang special buat gw karena, itulah ulang tahun gw pertama kalinya dengan seorang pacar. Namun ulang tahun di tahun itu pula lah untuk pertama kalinya gw tidak ditemani papa.

Gw mengundang semua teman dekat gw, dari yang di sekolah dan teman rumah. Rumah gw yang kecil sampai tidak muat untuk menampung mereka semua. Tawa dan canda memenuhi rumah gw. No special dress and no special event. Semua berjalan biasa aja, hanya makan-makan dan ngobrol. Dan tibalah saatnya tiup lilin dan potong kue. Sebelah kanan gw adalah mama dan sebelah kiri adalah pacar gw. First cake untuk mama dan yang kedua untuk pacar. Gw mencium tangan mama saat menyuapkan kue ke mulutnya. Sekarang masa depan semakin jelas terlihat,, papa sudah nggak ada, dan sekarang hanya tinggal mama lah yang akan mengurus kami bertiga, dan gw lah si anak pertama yang harus membantu mama. Adik-adik gw masih kecil dan masih panjang perjalanan mereka. Begitu juga gw, gw baru kelas 2 SMA, masih banyak waktu dan kesempatan bagi gw untuk meraih cita-cita. Dan gw bertekad, gw tidak akan menyia-nyiakannya.



10 Januari 2010

Duduk di ruang tamu sambil mengetik di laptop. Mengingat-ingat kembali masa-masa beberapa tahun silam di saat pergantian umur gw dan membayangkan bagaimanakah ulang tahun gw di tahun akan terjadi. Apakah gw akan sempat bertemu tanggal 22 Januari itu? Apakah akan ada suatu surprise yang terjadi pada hari itu? Apakah ada hidangan istimewa pada hari itu?

Gw juga mengingat kembali keinginan, harapan, dan doa yang pernah gw maknai di tahun-tahun sebelumnya. Apakah semua harapan tersebut sudah tercapai? Apakah semua tekad gw untuk menjadi lebih baik telah terlaksana? Apakah gw sudah melalui tahun-tahun tersebut dengan sebaik-baiknya atau berllau begitu saja?

Namun satu hal yang gw sadar, setiap tahun yang gw lewati terasa makin berat. Main besar tanggung jawab yang ada di pundak gw. Makin besar perubahan yang harus gw hadapi. Makin banyak hal baru yang tidak pernah gw bayangkan sebelumnya.

One big question come in my mind right now: apakah gw siap melalui pertambahan umur lagi dengan segudang hal baru, perubahan, dan tanggung jawab baru lagi yang akan gw hadapi? Mampukah gw?







Baca Kelanjutan “Sebelum Umur Gw Bertambah...” »»

Kamis, 10 Desember 2009

Dedicated for Batch VI Members

kelas3 kelas2
Kalau orang bertanya gw kerja dimana, gw akan jawab BNI. Kalau orang itu melanjutkan pertanyaannya, "BNI mana?", beberapa hari lalu gw masih bingung apa jawabnya. Karena sekarang gw masih berstatus peserta ODP (Officer Development Program) General Banking BNI, jadi istilahnya gw masih disebut calon pegawai karena gw masih training-training aja. Lokasi training gw di BNI Kota untuk classical training dan diselingi OJT di bebeeapa daerah.

It started at 12 Juli 2009. Waktu kita sama-sama menimba Latsamapta di Secapa Polri Sukabumi. Waktu itu kita belum kenal satu sama lain, karena kelompok pleton kita beda-beda. Seminggu yang seru namun terasa lamaaaaa bangettt, apalagi tiap hari harus bangun jam setengah 4 pagi dan tidur jam 11 malem. What a hard week,,but unforgettable. Yaiyalah,,,kapan lagi bisa ngerasain latihan ala perwira polisi begini..


Kita berasal dari daerah yang berbeda-beda. Ada Tiwi yang dari Jakarta, Echa yang dari Padang, Cahya yang dari Probolinggo, Reza yang dari Wonosobo, Maki yang dari Pekalongan, dan masih banyak lainnya. Tapi berhubung hampir 80% berasal dari Jowo, jadi bahasa sehari-hari kalau di kelas adalah bahasa Jawa. Jadi nggak berasa di tanah kelahiran gw sendiri rasanya. Kita tadinya ber 29 satu kelas. Lalu berkurang jadi 28, lalu sekarang jadi 27. Jadilah kita sekelas ber 27 di ruang KartuPlus lantai 4 LPN BNI.

Banyak banget hal yang kita lewatin di kelas ini. Mulai dari belajar bareng, nyontek bareng, nonton bareng, karaoke bareng, belanja ke Asemka bareng. Pokoknya kita udah serasa bukan orang kantoran aja. Tiap hari kerjaan masuk kelas, dengerin instruktur ngejelasin, break pagi, makan siang, nyontek, pulang bareng. Udah kaya anak kuliahan aja. Tiap hari kita semangat banget datang pagi ke kelas. LPN yang tempatnya jauh di ujung kota Jakarta ga menyurutkan semangat untuk bangun subuh-subuh dan berangkat ke sana, apalagi si Vidy dan Lely yang rumahnya di Bogor. Gilee...Bogor-Kota. Semangat berangkat pagi ini makin meningkat kalau besoknya ujian, biar dapet tempat duduk paling belakang (bukan buat nyontek loh...buat cari inspirasi aja...).

kelas6 kelas5 kelas4

Setiap Jumat kita cewe-cewe suka pergi ke pasar Asemka buat nyari aksesoris yang grosiran gitu. Ternyata asemka itu deket banget dari kator kita. Tapi perjuangan ke sananya itu loh...harus nyebrang beberapa kali jalan gede yang dilalui oleh bermacam-macam angkot, motor, bus, busway, sampe ojek sepeda. Cewe terdepan yang memimpin kelompok geng Asemka biasanya mami Cahya, Uun, Yusfa, dan Sekar. Wanita-wanita doyan jalan dan blanja.

Kita juga pernah dimarahin gara-gara minjem in focus LPN buat nonton Ice Age, untung ada si Maki ketua kelas yang merangkap General Helper yang selalu bisa mengambil hati bu Lisma.

Segala jenis pengajar udah pernah kita rasain. Ada jenis-jenis pengajar yang memang berstatus pengajar tetap di situ seperti Pak Santosa, dkk. Ada pengajar yang hampir atau bahkan udah pensiun yang kadang-kadang suka bikin ngantuk. Instruktur yang sukanya pulang cepet, biasanya kalau yang gini adalah instruktur yang masih aktif bekerja sehingga masih punya tanggung jawab kerjaan. Dan yang paling bikin semangat sih kalau instrukturnya yang masih muda-muda kaya pas kelas Bourse Game. Yang cowo semangat karena ada si Mbak Maria, kalo yang cewe semangat karena ada mas Dindin yang selalu pulang naik busway tapi ternyata sekarang sudah rotasi ke Palembang...huhuhu...nggak ketemu lagi deh..

Hal yang paling kita tunggu-tunggu adalah break...yeah...baik break pagi, makan siang, break sore. Break pagi biasanya slain ada kue-kue kita dikasih jus buah yang bermanfaat untuk kelancaran pencernaan. Makan siang dikasih prasamanan komplit, biasanya lauk dagingnya lebih dari tiga jenis, belum es krim nya, bakso, buah-buahan, mantap dehhh!!! Baru ditutup coffee for afternoon break untuk mengobati kantuk. Jam 5 teng WKKP (Waktu Kelas Kartu Plus-karena jam di kelas kita cepetin 10 menit), langsung semua berhamburan karena banyak yang ngejar jadwal kereta.

Nggak terasa banget semua masa-masa itu sudah berakhir. Kita udah nggak bakal ketemu lagi di ruang Kartuplus sebagai Batch 6 d hari-hari ke depan. KIta sudah melangkah ke tahap selanjutnya, the real career path. Tapi gw yakin banget someday we will meet again in LPN, mungkin ada yang udah jadi Pemimpin SKC Jogja, Wakadiv Tek, Pemimpin Divisi PKU, Kepala Cabang Bogor, dan posisi-posisi lainnya. Gw yakin banget dimana pun posisi kita, selama kita bisa mencintainya, berpikiran positif, dan (seperti pesan Stephen Covey) selalu bersikap proaktif, pasti akan sampai juga kita ke posisi yang kita cita-citakan. Jadi...selalu semangat ya teman-teman. Mungkin kebersamaan kita secara fisik sudah berakhir tapi pengalaman dan kenangan akan selalu ada. Keep in touch ya guys!!

sekelas

(all Batch VI members:nunu, rini, lely, vidy, winda, rifky, cahya, yusfa, reza, maki, tiwi, henry, rahma, niza, ari, ellen, echa, sekar, uke, dika, jessica, adji, windu, ade, hendra, oik, syarif)




Baca Kelanjutan “Dedicated for Batch VI Members” »»

Sabtu, 05 Desember 2009

Elephant in the lidded eyes vs Ants at the end of the river

Lesson Learned from The Seven Habits of Highly Effective People (Stephen Covey) trained by Dunamis



What is it??

The end of the love and hate
The end of time
The end of universe
The beginning of new energy
Baca Kelanjutan “Elephant in the lidded eyes vs Ants at the end of the river” »»

Pediophobia

Semua orang punya fobia nya masing-masing. Atau ketakutan mereka terhadap sesuatu yang mungkin dianggap biasa saja oleh orang lain. Mengutip dari wikipedia nih,,Fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Beberapa contoh fobia yang sering kita denger adalah takut akan ketinggian (hyperphobia), takut akan kegelapan (lygophobia), takut terhadap laba-laba (arachnophobia) dan lain-lain.

Begitu juga dengan gw...gw sadar gw punya fobia yang satu ini mungkin sejak SD kali ya. Karena seinget gw dan berdasarkan foto-foto jaman kecil, harusnya pas umur gw masih di bawah TK gw sama sekali nggak merasa takut sama hal yang satu ini. Apakah itu???? Gw takut sama boneka! Bahkan saat gw mencari istilah fobia terhadap boneka google, gw nggak berani untuk buka link-nya karena takut ada gambarnya. Dan jangan harap gw akan masukin gambar boneka tersebut untuk ilustrasi. Dan nama fobia terhadap boneka adalah Pediophobia.

Gw sendiri bingung kenapa gw bisa takut sama boneka. Kalau secara spesifik yang gw takutin adalah boneka yang berkulit plastik dan matanya bisa kedip-kedip. Bisa itu berbentuk bayi botak yang kalau empengnya dibuka mengeluarkan suara mewek-mewek yang freak abiss, atau berbentuk cewe yan g dikepang dua, berbentuk bayi yang rambutnya kriwil-kriwil yang bisa merangkak dengan pantat yang egol-egol. Hiiiiiyyyy....nggak habis pikir ada orang yang mau main boneka aneh begitu.

Waktu kecil banget, yaitu di bawah umur 3 tahun kayaknya gw masih main boneka semacam itu. Di foto-foto ultah gw yang pertama apa kedua apa ketiga gitu (lupaaa...), ada foto gw dengan latar belakang boneka-boneka menyerupai manusia itu yang terpajang di meja. Dan ada foto gw sedang membuka kado berisi boneka itu. Tapi seiring waktu entah kenapa gw jadi sebel...eh bukan sebel...tapi takut buat main boneka itu. Jangankan main...buat ngelihat aja takut banget. Dan ketakutan itu terjadi sampai sekarang yang membuat gw sering dipermainkan oleh adik-adik sepupu gw yang masih SD.

Someday in 1993

Hari itu gw menjemput bokap gw yang baru pulang dari HongKong for business trip. Karena jaman itu hp masih belom populer, jadi aksi jemput menjemput di Bandara Soekarno Hatta itu memakan waktu lebih dari setengah jam untuk main cari-carian.
Saat bokap gw ketemu, gw langsung memekik kegirangan..
"Papa bawa oleh-oleh apa?"
"Ada deh..." Kata bokap gw sok misterius.
"Ih papa. Apaaaa...apa?" kata gw lagi dengan sok manja..yah namanya jg anak kecil..
"Boneka. Nama bonekanya Mei Lin. Matanya sipit dikuncir dua. Cantik deh. Tapi kita bukanya di rumah aja ya,"
"Oke papa"
Dan kita pun pulang ke rumah serombongan. Karena seinget gw yang ikut jemput saat itu kedua pasang kakek nenek gw, nyokap gw, dan beberapa tante gw.
Sesampainya di rumah gw langsung membongkar-bongkar koper bokap gw yang lumayan besar. Maklum mungkin saat itu bokap gw masih jadi orang pertama di keluarga kakek nenek gw yang pernah keluar negeri. Jadi pas beliau pulang, rumah rame banget pada nungguin oleh-oleh.
"Nah ini dia Mei Lin buat tiwi. Ini" bokap gw tiba-tiba mengeluarkan boneka itu dari kopernya.
Gw langsung terlonjak kaget dan menangis ketakutan.
Boneka berkulit plastik, berbaju cheongsam kuning, berkepang dua itu mengedipkan mata sipitnya ke arahku.
Aku langsung ngibrit ke kamar.
Dan si Mei Lin sukses menjadi penghuni lemari di kamar gw yang selalu terkunci. Yang bikin gw selalu deg-degan tiap malam takut dia terbang keluar dari lemari itu.


Someday in 1995

Entah kenapa bokap gw seperti nggak pernah sadar kalau gw takut sama boneka. Setelah kepulangannya dari suatu business trip lagi beliau ngebeliin oleh-oleh boneka lagi. Tapi bedanya kali ini boneka bayi cewe berambut kriwil pendek, pake dot yang kalo dilepas nangis, dan yang mejiknya...dia udah bisa ngerangkak.

Keanehan kedua, adik gw yang gede si Andin suka banget main boneka aneh ini. Dan adik gw yang kecil si Intan juga sama takutnya kaya gw terhadap boneka ini. Walhasil si boneka baby yang nggak lucu sama sekali ini jadi mainan favoritnya si Andin.

Malam itu gw baru selesai ngerjain pr dan gw bernajak keluar kamar. Di luar kamar ada suara ramai. Begitu gw membuka pintu tiba-tiba saja si baby aneh sedang merangkak masuk ke dalam kamar gw.

"Mamaaaaaa..." gw langsung teriak sambil naik ke atas kasur takut baby itu menggerayangi kaki gw. Gw nangis.

Tiba-tiba Andin masuk. "Gitu aja takut. Payah lu.." katanya sambil mengambil bonek itu dan melepaskan dotnya. Boneka itu menangis.

Gw pun ikut menangis menandingi si baby. Dan akhirnya malam itu gw sukses mengunci diri di kamar menahan lapar karena takut keluar. Sementara di luar Andin masih asik main merangkak bersama baby dengan backsound suara tangisan yang mengerikan itu.


Someday in 1999

Mengingat di rumah, Andin menjadi satu-satunya orang yang suka main boneka aneh itu. Hadiah boneka-bonekaan yang didapat dari ulang tahun pasti akan menjadi milik dia. Gw jadi inget kalo tiap adik gw ulang tahun (Andin Intan ulang tahunnya bareng tapi beda tahun) dan dirayakan, pasti tiap mau buka kado gw harus ngeraba-raba dulu. Kalau bentuknya menyerupai boneka, pasti langsung gw lempar.

Boneka-boneka kulit plastik milik Andin itu ada macam-macam jenisnya. Ada barbie asli (yang ini gw nggak takut,,malah suka), ada boneka Kelly asli (anaknya Barbie, kalo ini gw agak geli), Barbie palsu dan Kelly palsu (bonaka barbie-barbie an yang murah, ada barbie yang rambutny awut-awutan, Kelly yang kulitnya negro, dll) - kalo yang ini gw geli dan ga suka). Pada era ini, boneka bayi kedip-kedip udah nggak jadi favorit. Ato mungkin udah entah dibuang kemana sama nyokap gw.

Karena Andin jadi master of the doll, jadi kuasa dia sangat besar di rumah. Jadi kalau kita lagi berantem dia selalu nakut-nakutin kita sama boneka itu. Dan itu ibaratnya sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Kalo dia nakutin Intan, gw jadi ikutan kena getahnya. Begitu juga sebaliknya.

Hari itu Andin dan Intan entah lagi berantem karena apa. Tiba-tiba aja dia lari-lari ke kamarnya. Dan kita udah tau kalau dia lari ke kamar pasti dia mau ambil boneka kecil (dia punya satu set boneka Kelly palsu, ada sekitar 5 boneka kecil-kecil jelek) di salah satu lemarinya. Gw yang padahal nggak ikutan berantem langsung panik dan masuk ke kamar sambil teriak-teriak, "Gw nggak ikutan.. Ampun.."

Tiba-tiba aja si Intan juga berlari menuju kamar gw dengan muka ketakutan dan udah mau nangis. "Nggak mau..Jangan..jangan..ampun" katanya udah kaya dikejar pembunuh.
Dan si Andin dari belakang udah siap ngejejelin boneka kecil-kecil itu ke muka kita. Namun dengan gesit gw menutup pintu kamar dan mengunci. Gw sama Intan berpelukan berdua di kamar.

Tapi gw lupa bahwa kamar gw dan kamar Andin memiliki satu bolongan di dinding pemisah kamar kita untuk memasan AC (jdi satu AC untuk dua kamar). Tiba-tiba aja ada suara berisik dari kamar sebelah. Dan tiba-tiba aja boneka kecil-kecil itu meluncur dari arah bolongan itu dari atas gw yang memang berjongkok di bawah bolongan itu.

"Awwwwwwwww....huhuhuhu...hikshiks..." Gw dan Intan kompak berteriak dan menangis saat itu juga.


Someday in 2003

Weekend itu gw nginep di rumah salah satu sahabat gw. Rina namanya. Gw nginep bareng beberapa temen segeng gw. Yang gw inget ada Wulan, Lili, dan Wai. Hal pertama yang gw cek saat masuk ke rumah/kamar temen gw terutama cewe adalah apakah dia memiliki boneka serem itu. Gw masih membawa kebiasaan ini sampai sekarang. Entah pengecekan itu dengan pengamatan diam-diam, jadi gw masuk kamarnya pelan-pelan dengan perasaan was-was sambil ngelirik-lirik. Atau bisa juga gw langsung to the point nanya ke dia.

Begitu gw masuk gw agak sedikit kaget dengan keberadaan boneka kedip-kedip di atas meja belejarnya Rina. Tapi berhubung saat itu sudah kelas 2 sma, gw sudah mulai bisa mengendalikan sedikit kepanikan gw (tapi tetep masih belom bisa mengendalikan ketakutan gw). Gw langsung nggak mau tidur di kamarnya Rina. Pokoknya malam itu gw harus tidur di kamar lain. Dan gw tidur di kamar kakaknya Rina malam itu.

"Eh gw nggak mau tidur di kamar lo ya Rin,"
"Kenapa emang?"
"Gw takut boneka lo." kata gw sok cuek saat kita semua lagi makan pizza bareng-bareng di ruang tamu.
"Oh.. Yaudah tidur kamar kakak gw aja." katanya bijak. Rina memang nggak banyak cing cong orangnya. Dan memang keluarganya lagi pada nggak ada di rumah semua.

Dan malam itu terlewati dengan nyaman. Gw tidur di kamar kakanya Rina bareng Wai. Sementara Rina di kamarnya bareng Lili dan Wulan.

Jam 11 pagi kita bersiap-siap pulang. Gw merapihkan tas gw sambil berjongkok.

"Tiwi..." panggil Wulan dari samping gw.
Dan gw menengok. "Kyaaaaaaa...." sebuah boneka kedip-kedip berkepang dua ada dihadapan gw. Wulan memegang boneka itu di samping gw. Gw langsung terlonjak dan berlari ke luar rumah.

Tak lama kemudian Wulan menyusul gw.
"Wulan nggak lucu. Bawa sana nggak bonekanya." kataku sambil menahan takut dan sedikit nangis.
"Nggak kok Wi. Nggak gw bawa," dia menunjukkan tanggannya yang kosong. "Maaf ya Wi. Gw nggak tau lo bener-bener setakut itu. Gw cuma mau bercanda doang tadinya. Eh lo malah takut beneran. Maaf ya. Udah disimpen kok sama Rina bonekanya"

Gw pun langsung masuk tanpa menggubris Wulan. Dan sepanjang perjalanan pulang Wulan sibuk meminta maaf ke gw. Gw sih sok jual mahal..


Dan sampai sekarang, sampai gw sudah kerja begini, sampai gw sudah siap nikah dan punya anak gini, gw masih takut sama boneka itu. Kalau sedang berada di toko mainan, gw selalu menghindari bagian barbie karena pasti tak jauh dari situ ada si boneka kedip. Dan gw pun masih kompak sama Intan soal ketakutan ini. Bahkan bisa dibilang kita saling bahu membahu menghadapi serangan-serangan sepupu-sepupu kecil kita yang masih SD pas mau sok-sok nakut-nakutin dengan boneka itu.

Cowo gw pernah bertanya, "Gimana ntar kalau kita udah punya anak ya. Masa kalau anak kita mau main boneka itu kamu nggak mau beliin gara-gara takut?"

Hmmmmm....liat nanti aja deh....
Baca Kelanjutan “Pediophobia” »»

Jumat, 27 November 2009

My Launching

Hey there,,

Thanks for being the first people who visit my wonderful blog...makasih banyak ya buat input dan komen yang kalian berikan untuk memperbaiki blog gw ke depannya..

Jadi..dengan launching blog ini..haha..saya sekalian mau berikrar nihhh...saya mau serius menekuni my blog project ini..karena apa..karena saya dari dulu memang suka berkhayal,,jd akan lebih baik dong untuk segera dituangkan..daripada cuma disimpen doang..dai dulu tulisan yang saya bikin juga nggak pernah finish,,jd banyak banget tuh unfinished story di my oldie computer. Nah untuk ke depannya saya juga merencanakan untuk secepatnya mencuci diri saya dari gelimang riba..hehe maksudnya keluar dari bisnis yang menurut agama saya tidak halal..(kl sekarang nikmatin dl lah,,pura2 bego hehe)..jd in my retirement day i wanna be an active writer dlm bentuk apapun. Jadi sekarang saya mau terus berlatih menulis melalui blog ini. Nah,,mohon bantuannya untuk mengingatkan saya kalau di kemudian hari saya nggak nulis blog selama lebih dari 2 minggu..

Oh ya..sebenernya tujuan dari posting ini selain deklarasi janji,,juga saya pingin banget mengucapkan terima kasih sama kalian semua yang udah membantu selama masa percobaan blog ini...Makasih banget ya buat:

1. Ayangku...yang sudah memberikan komentar positif tentang hal-hal apa saja yang boleh ditulis di ruang publik. Kalau nggak,,postingan sampah ttg si cewe yg lg heboh diobrolin di kantor saya bisa tersebar luas dan akan mnimbulkan gosip..(hehe malah diomongin..).

2. Rizki Anugrah Putra..yang namanya nggak saya masukin di foto 'thats what friends are for' padahal dia yang motoin kita smua di poke pake i phone nya dia..huehue..how sophisticated you are dear..oh ya..dia juga yang pernah bilang bahwa my writing in bahasa lebih luwes dan lebih enak dibaca daripada in english..hoho..trims..

3. Elizar Arsan...yang sudah mau diskus malam-malam ttg how to beautify the blog sampe nggak tidur penasaran karena pensaran ngerapihin templatenya..huehue..

4.Windu Nurfebtiaman..yang sudah termasuk salah satu dari sedikit orang yang mau membaca hasil karya saya yang tidak ada apa-apanya ini. Makasih buat masukannya yang mengingatkan ke saya bahwa tulisan di blog itu adalah for public expose bukan chatting..hehe cos tulisan blog saya banyak yang disingkat gitu kaya bahasa chatting...

5. Asyraf Thirafi Ramdani...yang memberikan komen di blog saya selain ayang...nggak nyangka juga loh ternyata komen nya berbobot dan mengharukan..makasih ya repiii..


Makasih buat semuanya yang sudah pernah mengintip my Lovineachday..semoga bisa berguna di kemudian hari...

Happy writing to me...and happy reading to you all....

Baca Kelanjutan “My Launching” »»

Senin, 23 November 2009

LDR....???

LDR..

Loan to deposit ratio??
Bukanlahhh..mnurut lo,,gw bakalan nulis ttg rasio itu??Well actually apa yg bakal gw tulis sdikit berhubungan sih dg Loan to Deposit Ratio...krn rasio ini digunakan untuk mngetahui brp sih perbandingan antara kredit yg diberikan terhadap dana masuk dr nasabah..biasanya..bankir2 pasti ngerti bgt nih rasio2 'penting' ini..trus hubungannya adalah..saat lo jd bankir,,trutama bumn yg cabangnya ada dmn2 tuh..hehe..LDR will be the hot issue to be discussed!!



Yes it is Long Distance Relationship!!alias pacaran jarak jauh..Hehe..maksa y??gak juga sih...kontrak kerja mengatakan:willingness to be located to any place all over Indonesia...Hmmm...mnurut lo saat ttd kontrak what can we do sih??ngilangin pasal itu??Yang ada mereka bakalan bilang..."yaudah kl ga bersedia,,cr kerja aja d tempat lain.."

Sebenernya LDR dan si willingness ini g cm sdg dihadapi oleh para bankir2 single maupun double or even triple (Maksudnya married with children)..tp almost employee trutama pegawai bumn, pns, oil and mining company..this willingness is a must to stay survive in the company..

Dan inilah yg sedang teman2 gw d kelas ODP gw takutin..Penempatan di luar Jakarta!!yg artinya jauh dari kluarga,,jauh dari pacar,, blom lg kl ditempatinnya di daerah yg harus nyebutnya dua kali...spt Fak Fak, Toli Toli, Bau Bau...Mmmm walopun mgkin sbnrnya ketakutan ini cm ada di diri gw sih,,scara sbagian bsar teman gw kebanyakan pendatang dari jawa (yg mnyebabkan kelas gw tak ubahnya kaya stasiun solo balapan)..so..kayaknya mreka dah biasa2 aja sm yg namanya LDR ini..baik LD dg pacar maupun keluarga....

Kalo ditanya ke gw..sbg seorang bankir..."pratiwi,,kamu bersedia ditempatin di seluruh indonesia?"
"mmm boleh jawab nggak,nggak pak?"
"ya nggaklah..kl sbg bankir kmu hrus mau ditempatin dimana saja.."(yehh..g usah nany dong kl gitu..)
"mmmm...slama saya blom nikah..gpp deh pak"
"oke..pratiwi bersedia ditempatkan dmn saja. Saya catat ya...by the way memang kamu kapan rencana merried?"tny si bapak sok asik..
"Mmmm..sebelum SK penempatan saya keluar pak.."
Hehehe...ya,,gw bakal jawab gitu kira2 kl nanti ada interview pra penempatan...ato kl saat itu situasi gw lg melo gw bakal jawab kayak gini.."sebenernya saya mau banget pak,,apalg saya jg jarang keluar kota..tp masalahnya..mama saya sudah tua..adik saya masih kecil2 dua biji..kasian mama saya ga ada yg bantuin..kluarga saya jg g bs kl g ada saya d rumah,,ga ada yg nyetirin kl mau pergi2,,ga ada yg bayarin speedy dan blanja bulanan,,ga ada yg nyuci kamar mandi..saya nggak tega pak..."

Hemmmm...ya emang gw g bs banget yg namanya jauh dr rumah..Sebulan lalu gw training d bandung selama sebulan. awalnya gw excited bgt buat kluar rumah..d bdg pula,,training skalian jalan2. Gw nginep d rumah adiknya nenek gw.. Jadi kayak berasa liburan aja,,makan pagi dan malam slalu siap sedia dg menu yg beragam.. Kl bosen lgsung ngesot k BIP ato ke dago..gw dah bener2 ngerencanain mcm2 jalan2 d bdg...tp ternyata br 2mgu disana gw dah homesick..gw hmpir nangis tiap mlm gr2 kangen rumah..dan memang gw tiap wiken plg k jkt trus..hehehe..rencana wiken d bdg brantakan smua gr2 homesick.

Mmm satu hal lg yg terberat dg penempatan d luar jkt adalah gw harus meninggalkan ayang gw..kita emang g bs banget kl jauh..gw kebayang kl dua alasan di atas g bs membuat gw tetep ditempatin d jkt,,gw akan blg gini..."pak..saya mau nikah bulan depan pak,,saya nggak bs jauh sm calon suami saya pak..persiapan kita blom stengahnya pak..saya takut pak...saya nggak mau ninggalin calon suami saya,,kasian dia ngurusin nikahan sendirian.."hehe...

Gw sama ayang udah pacaran lbh dr 7tahun..dan kita g pernah jauh..sma brg,,kuliah deketan,,plg kerja brg terus...ga kebayang kl harus g ktmu dia lbh dari 3 hr...
Wiken kmrn aja pacar gw k bdg buat seminar,,dan gw udah kangen berattttt...pgen buru2 ktemuuu...ga mau dia jauh2..huhu..

Slain kangen byk hal lain yg bikin gw g mau menjalankan LDR, yaitu masalah komunikasi dan kepercayaan. Byk org yg blg,,kl emang lo percaya sm cowo lo,,smuanya pasti bs diatasi..Kl masalah komunikasi kan ada telepon,hp,imel,n even tiket pesawat jg skr g mahal2 amat kok...But for me...tetep aja sbuah hubungan itu br bs berjalan saat kedekatan itu ada dan dijaga..Begitu pula dg cowo gw..Sbnrnya g mnyalahkan dg kondisi long distance,,tp kl msh bs diusahakan buat slalu dekat,,knp nggak..Gw jg g berharap buat jd kepala cabang kok shg hrus pny experience di sluruh cbg..ato gw jg g berharap jd kpala divisi internasional yg mgharuskan gw nyicipin kerja abroad pake gaji dollar..Gw cm pengen hidup yg nyaman dg keluarga,pacar,dan teman2 gw ada di sekitar gw..GW ngga butuh gaji besar kok..(ayang,,kamu gajinya harus gede yaaa...)..gw cm mau ngebesarin anak gw deket sm neneknya..Gw g punya harapan ngerasain tinggal d bermacam2 kota dg segala kulinernya,,toh gw bs travelling sm kluarga gw (ayang..kita liburan ya tiap libur sekolah..)...

Well...intinya..gw g bs jauh dr orang2 yg gw sayangi..You may say that i'm a kind of person that cannot get out from comfort zone...Yes i am...i love to be loved,,i need to always stay warm with the one i love...Yesss,,thats me!!!and i will say to them..."tempatin saya di jakarta aja pak..."


Baca Kelanjutan “LDR....???” »»